⛄ Resensi Novel Jakarta Bandung Jogja

Fimelacom, Jakarta Aduh siapa sih disini yang nggak asih dengan novel tere liye yang berjudul hujan? Tere Liye merupakan seorang penulis yang paling populer di tanah air, karya nya yang selalu masuk dalam kategori best seller, salah satunya Hujan. Bagi Kamu yang belum pernah baca novel Hujan satu ini kita akan menuliskan beberapa sinopsis dan kutipan dari novel Hujan ini. AlasanAhmad Fuadi Angkat Tema Perantauan di Novel 'Anak Rantau' Foto: Asep Syaifullah. "Hidup adalah perantauan. Banyak sekali hikmah yang didapat dari merantau. Ketenangan di suatu tempat bukan ketenangan selamanya," lanjut Ahmad Fuadi. Puisi Imam Syafi'i tentang perantauan yang selama ini digenggam dalam perjalanan Ahmad Fuadi. TiketKereta Api Yogyakarta - Bandung | Promo KAI Agustus 2022 Perbedaanyang kedua yaitu, lokasi yang terdapat didalam novel berada di Jakarta sedangkan dalam buku di Kota Bandung. Begitu juga didalam novel Mei tidak disebutkan memiliki tunangan. Novel ini mengajarkan kita untuk selalu menghormati orang dan agar kita untuk bisa menghargai setiap pemberian dari orang lain apalagi pemberian dari keluarga Themain character of this novel has a "charming" personality, he always thinks positively in the life that he has been through. Keywords: Creativity, educative values, moral values, human values. ABSTRAK Novel Dendam si Yatim-Piatu karya Sintha Rosse merupakan hasil kreativitas penulis dalam menggambarkan kehidupan tokoh utama. CARICARI MAKALAH. 1. IDENTITAS NOVEL. 2. SINOPSIS. Tuti adalah putri sulung Raden Wiriatmadja. Dia dikenal sebagai seorang gadis yang pendiam teguh dan aktif dalam berbagai kegiatan organisasi wanita. Watak Tuti yang selalu serius dan cenderung pendiam sangat berbeda dengan adiknya Maria. Ia seorang gadis yang lincah dan periang. EraslanS, (2013). Ketika Rahasia Mim Tersingkap. Jakarta:Kaysa Media (Grup Puspa Swara) Anggota Ikapi. Lutviana, R. (2012). Potensi Novel Remaja Mutakhir (2000-an) Sebagai Alternatif Sumber Belajar Apresiasi Prosa Berbasis Pendidikan Karakter. SKRIPSI Jurusan Sastra Indonesia-Fakultas Sastra UM. Maslikatin, T. (2007). Kajian Sastra: Prosa Tahun2019 lalu, untuk pertama kalinya saya mengunjungi Kota Jember, salah satu daerah di ujung timur pulau Jawa. Perjalanan dari Jakarta bersama teman-teman blogger dalam rangka Sueger Famtrip, yang saat itu memakan waktu sekitar kurang lebih 21 jam menggunakan Kereta Api untuk sampai di kota yang terkenal dengan event international, Jember Fashion Carvanal. Anwar 2009. Perilaku Konsumen. Bandung: Refika Aditama. Basu, dan Handoko, Hani. 1997. Manajemen Pemasaran Analisis Perilaku Konsumen, Edisi Tiga. Yogyakarta: Liberty. Dini dalam novel WcDGyHC. Judul Just be Mine Penulis Pit Sansi Penerbit Bentang Pustaka Genre Fiksi Remaja Halaman x + 358 halaman Tahun Terbit 2017 ISBN 978-602-430-148-4 Harga Rp via Play Books Rate 🌟🌟🌟🌟 Blurb Sebagai idola remaja yang namanya tengah naik daun di dunia hiburan, Rakha Arian yakin bisa dengan mudah mendapatkan cewek mana pun. Namun, siapa sangka Adela Kiva berani menolak dan membuat cowok itu malu di hadapan media. Sejak peristiwa memalukan itu, Rakha bertekad untuk membalas perbuatan Adela. Ada dua skenario yang ia rencanakan. Pertama, ia akan membuat gadis itu jatuh cinta padanya, kemudian mencampakkannya di hadapan media. Kedua, membuat Adela kehilangan beasiswa hingga dikeluarkan dari sekolah. Atau, jika keduanya gagal, Rakha tak akan gentar menyusun rencana baru yang lebih kejam! *** HALO! Sebelumnya, saya mau ngucapin terima kasih banyak kepada kalian semua, yang sudah mampir di blog ini, dan nyempatin buat ngirim komentar ataupun e-mail. Saya benar-benar merasa kalo blog ini dibutuhin, entah itu dalam konteks buat tugas, ataupun sekedar penasaran. Percaya atau nggak, yang pasti jiwa mager saya seketika amblas setelah baca e-mail dari Ilsa -yang nggak saya tahu dia ini siapa, kelas berapa- berisi "Blognya udah non-aktif ya? Padahal aku nungguin". ASTAGA! Sebaris e-mail macem itu ternyata bisa bikin saya seneng banget, serasa dibawa melayang ke langit ketujuh. Sebaris chat dari doi aja kalah loh, seriusan ini wkwk. Oiya, akhir-akhir ini, saya sering banget baca karya-karya terbitan Bentang Pustaka. Nggak tahu kenapa, mungkin karena jatuh cinta sama cover-nya. Eh, tapi mustahil sih, kalo saya nggak tertarik sama cover novel terbitan Bentang Pustaka yang super eye-catching semua itu. Selain itu, mungkin saya juga jatuh cinta sama tokoh utama laki-laki yang ada di SELURUH novel Bentang, khususnya yang fiksi remaja. Bukan bucin ya, tolong garis bawahi itu! Beberapa waktu lalu, saya selesai me-review novel terbitan Bentang Pustaka; Addictive Wattpad Series yang berjudul Resist Your Charms karya Ega Dyp. Kali ini, saya bakal review lagi novel terbitan dari penerbit serupa yang masuk dalam seri Belia Writing Marathon Batch 1, berjudul Just Be Mine, yang ditulis dan dikarang oleh Pit Sansi. Fyi, saya pertama kali tau cerita ini di wattpad, atas rekomendasi teman. Jujur saja, awalnya saya ngira cerita ini cukup klise. Seperti hubungan seorang idol dan fans-nya, yang berujung pada sama-sama jatuh cinta. Tapi, ternyata salah, karena hubungan tokoh dalam cerita ini bukan antara idol-fans, tapi idol-antis. Nggak perlu saya bahas, apa itu antis, karena saya rasa kalian semua sudah paham dan tahu. Selain itu, first impression saya terhadap bacaan ini adalah alurnya mudah ketebak. Memang, saya benar-benar bisa menebak ending-nya, tapi tidak untuk konflik dan printilannya. Untuk kesekian kali, saya mengakui kalau tulisan Pit Sansi ini patut dinikmati karena ya mayoritas main teka-teki gitu, jadinya anti-mainstream wehe. I'm Lovin It! Okay, kali ini saya nggak mau kebanyakan bacot. Tiga paragraf sepertinya sudah cukup untuk dijadikan intro. Silahkan terus scroll ke bawah untuk membaca review-nya. Pssst, novel ini quote-able loh. Jadi, sayang banget kalo kalian nggak scroll dari awal sampe akhir. Apalagi bacanya di skip. Mulai ya. Call! *** Cerita dibuka dengan adegan tabrakan bahu yang dialami oleh Adela dan Saras. Saat itu, Saras terlihat buru-buru menuju ke lapangan yang entah mengapa hari itu dikerumuni banyak orang. Ternyata oh ternyata, penyebab kerumunan siswa-siswi itu adalah kedatangan Rakha artis remaja yang lagi naik pohon *eh naik daun maksudnya- untuk bersekolah di SMA Bhakti Ananda. Menjadi artis tentu harus tahu segala macam konsekuensi yang dihadapi, termasuk fans dan papparazi atau wartawan. Kala itu, Rakha bagaikan gula yang dikerumuni semut. Sekitarannya penuh sesak oleh siswi-siswi dan wartawan. Rakha dibombardir dengan banyak pertanyaan dari wartawan yang sebagian besar menanyakan alasan kepindahannya dari sekolah lama. Rakha kebingungan atas jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan para wartawan. Namun, secara tiba-tiba, ia mengatakan pada wartawan jika alasan pindahnya ke SMA Bhakti Ananda adalah karena menyusul sang pacar. Usai jawaban ngawurnya, suasana makin tidak tidak terkendali. Para wartawan yang kepo dan haus akan berita semakin mendesak Rakha untuk mengungkapkan sosok kekasihnya itu. Dengan asal akibat kepekaan telinganya mendengar sebuah nama, Rakha pun menyebut Adela, menghampirinya, merangkul bahunya, dan mengakuinya sebagai pacar di depan para wartawan. "Kenalin, ini pacar saya. Namanya Adela," [page 4] Dan siapa sangka, Adela malah menolak diakui sebagai pacar, bahkan tidak segan menepis rangkulan cowok itu dengan kasar sementara banyak kamera mengarah ke mereka. Rakha malu setengah mati. Hatinya dongkol. Yang terjadi selanjutnya sudah bisa dipastikan, gosip keduanya langsung memenuhi media pemberitaan infotainment. Detik itu juga, Rakha bertekad untuk membuat Adela bertekuk lutut dan memohon untuk menerima cintanya. "Saya bukan pacar kamu!" [page 5] Semenjak skandal kencan itu, nama Rakha tercoreng. Banyak PH yang membatalkan perjanjian kerjasama. Tidak ingin menjadi bulan-bulanan dan karirnya hancur, Rakha memutuskan untuk mengajak Adela kerjasama, yakni mengklarifikasi ke media mengenai hubungan mereka. lagi, ia mendapat penolakan dari Adela, bahkan setelah ia menjanjikan untuk membayar cewek itu. Disamping itu, Adela sendiri merasa hidupnya kacau sejak bertemu dengan cowok menyebalkan bernama Rakha itu. Dari sekian banyak cewek-cewek yang mendamba Rakha, justru Adela malah tidak suka. Semua magnet pesona yang melekat di tubuh cowok itu seolah tak berfungsi baginya. Bagi Adela, tidak peduli setampan apa pun Rakha, sikap angkuh dan sombong cowok itu sudah meruntuhkan kekaguman fisik yang ada di kepalanya. Adela juga dinobatkan sebagai musuh para Arlov dan seringkali di-bully oleh teman-teman di sekolahnya, yang mayoritas adalah Arlov. Berbagai kesialan terus menghampiri, termasuk ketidakmauan Imel untuk les private kepada Adela. Kenapa gitu? Ya, karena Imel juga masuk fandom Arlov. "Pokoknya Imel nggak mau Kak Adel jadi guru les Imel. Kak Adel itu udah jadi musuhnya Arlov. Kakak udah bikin kami patah hati!" [page 22] Hidup Adela yang awalnya sudah susah malah jadi tambah susah. Adela harus memutar otak dan mencari berbagai cara untuk mendapat uang agar bisa memenuhi kebutuhannya dan sang adik. Apalagi, si adik, yang namanya Leo ini seringkali mendapat surat tagihan SPP. Wah, dari sini, kalian yang suka meng-halu jadi pacarnya artis, masih sanggup nggak kalo ngadepin realita kayak Adela? Di-bully, dimusuhin, dan lain-lain? Setelah kehilangan pekerjaan sebagai guru les Imel, Adela memang menemukan gantinya. Tapi kali ini, ia malah jadi guru les Raya, adik Rakha. Seharusnya Adela tidak menerima pekerjaan itu, tapi ia butuh penghasilan untuk membiayai sekolah adiknya. Di awal-awal, aksi kucing-kucingan memang berhasil dimenangkan Adela, berkat bantuan Raya juga yang kompak menyembunyikan sosok guru les barunya itu. Suatu hari Rakha pun tahu, bahwa cewek yang sedang ia buru demi meredam pemberitaan tentang dirinya yang telanjur merebak di media, malah ada di rumahnya. Sebenarnya bukan hanya itu yang membuat Adela mematung seketika saat itu, tapi kemunculan seseorang di saat bersamaan. Wah, jadi siapa seseorang itu? Kenapa bisa ada di rumah Rakha? Dan kenapa Adela bisa sekaget itu? Kepo nggak? Hmm, penasaran kan? Kalo gitu, silahkan baca versi lengkapnya di novel cetak atau e-book resminya yaa. Adela ini adalah salah satu dari sekian juta perempuan yang punya tagline "tegar di luar, ambyar di dalam". Siapa sangka, di tengah sikap judes serta keras kepalanya, Adela juga bisa galau, karena tertawan keabu-abuan masa lalu. Ada kisah menggantung yang membuatnya betah merawat rindu, meski dibumbui kecemasan. "Cukup katakan kepadaku bahwa kamu sedang menatap purnama yang sama denganku, dengan begitu akan mengurangi kerinduanku kepadamu walau hanya 0,1%." [page 50] Suatu hari, SMA Bhakti Ananda mengadakan sebuah acara reuni pengurus OSIS, dimana para alumni juga datang, termasuk seseorang yang menjadi masa lalu Adela, yang kebetulan juga alumni pengurus OSIS SMA Bhakti Ananda. Awalnya, Adela enggan datang ke acara itu. Namun, karena kehadirannya di acara itu adalah sebuah permintaan dari si masa lalu yang menyebabkan ia gagal move on. Dan, disanalah malapetaka bagi hidup Adela dimulai, ketika ia menyanggupi permintaan konyol si masa lalunya. Benar saja, Adela bukannya berhasil membuktikan perasaannya yang masih sama kepada si masa lalu, melainkan mempermalukan diri sendiri dan memperkeruh polemik antara dirinya dan Rakha. "Lo?" Baik Adela maupun Rakha sama-sama terkejut luar biasa. Keduanya kompak saling menunjuk. [page 107] Sejak kejadian memalukan malam itu, Adela makin gesit menghindari Rakha. Bukan hanya untuk menghindari gosip, tapi mempertahankan harga diri. Rakha tidak tahu, betapa sulit semua ini untuk Adela. Namun, seberapa keras Adela menolak mengingat sosok Rakha, semakin ia terbayang olehnya. Bahkan, Adela mengakui bahwa ia merasakan perasaan aneh yang tiba-tiba menyesaki dadanya tiap kali harus berurusan dengan Rakha. "Tanpa sadar, sudut-sudut bibirnya terangkat hingga membentuk sebuah senyuman. Dadanya terasa menghangat. Ia bisa merasakan ada sesuatu yang aneh di sana. Ia bisa merasakan detak jantungnya sendiri. "[page 205] Berbekal tips-tips dari Wira, teman duduknya, Rakha terus mendekati Adela. Ia menjelma jadi sosok pejuang cinta yang doyan gombal. Jangan lupakan sosok masa lalu Adela yang juga masih berjuang untuk kembali mendapatkan kesempatan kedua darinya. Singkat cerita, terjadilah kompetisi antara dua cowok ganteng itu. By the way, di chapter ini saya lagi ngebayangin Cha Eun Sang yang direbutin Kim Tan sama Choi Young Do dalam drama The Heirs dong wkwk. Di tengah usaha dua cowok yang berjuang menenangkan hatinya, Adela punya masalah lain. Tiba-tiba saja ia merasa kehilangan adiknya, Leo, sejak kemunculan orang-orang yang seharusnya tak perlu ada di kehidupan mereka. Baginya, kehilangan kedua orang tua sudah menyakitkan, dan kehilangan Leo membuatnya sangat kesepian. Bagaimana kelanjutan kisahnya? Kepada siapa pintu hati Adela terbuka? Rakha atau si masa lalunya? Seperti apakah ending-nya? Oiya, di novel ini, kalian diajak main teka-teki loh! Gimana? Penasaran nggak? Segera miliki bukunya dan baca sendiri, ya! "Bisa buka hati lo buat gue?” [page 233] *** OK, ANGKAT TANGAN DAN LAMBAIKAN KE KAMERA. JANTUNG HAMBA TIDAK KUAT! Jujur, sekitar dua atau tiga chapter awal saya masih nilai kalo cerita ini cukup klise. Tapi, bukan Pit Sansi namanya kalo nggak menghadirkan teka-teki dalam kepenulisannya. Baca novel ini bikin saya kelimpungan sendiri. Selain itu, saya merasa menjadi gila karena senyum-senyum sendiri, terlebih pas di bagian dialog dan penjabarab adegan-adegan romantis. Nah, sekarang waktunya saya membahas poin-poin keunggulan dan kelemahan dari novel karya Pit Sansi yang bisa menyebabkan lemah jantung. Keunggulan Temanya cukup umum, tapi penulis piawai mengikat pembacanya dengan cara memperkenalkan tokoh-tokohnya secara bertahap pelan-pelan. Jadi, kita sebagai pembaca nggak kaget. Konfliknya termasuk ringan. Yang rumit itu di bagian konflik hubungan Rakha dan Adela. Meskipun rumit tapi ngangenin. Benang-benang merah digabungkan dengan halus tanpa perlu mengerutkan kening. Beberapa bagian malah sengaja dibikin acak dan begitu manis setelah disatukan. Bahasanya ringan dan mudah dipahami. Jadi, novel ini sangat direkomendasikan buat kalian yang no ribet dan nggak mau pusing buka tutup kamus, entah itu Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris demi untuk memahami maknanya. Cover-nya pinkeu-pinkeu dengan ilustrasi khas Bentang Pustaka yang pastinya eye-catching bahkan ketika melihat pada pandangan pertama -di toko buku tentunya-. Quote-able banget. Dimana quotes disajikan di awal chapter secara acak dan juga di tengah dialog. Karena saya ini tipikal pembaca yang haus quotes, jadi, penting bagi saya untuk masukin ini ke poin keunggulan. Tidak melulu tentang romansa yang membahas cinta, tapi juga membahas tentang keluarga, persaudaraan yang melibatkan perang batin. Penyelesaiaan konflik benar-benar dituntaskan tanpa ada bagian yang terlupakan. Adanya moral value yang bisa kita ambil hikmahnya. Untuk poin ini, nggak semua bacaan fiksi remaja punya loh. Mungkin ada, tapi nggak sebanyak dan sedalam Just Be Mine ini. Bisa dibaca oleh semua kalangan, termasuk yang masih SD kelas 5 atau 6. Karena sejauh saya membaca, tidak ditemukan kata-kata kasar, vulgar, kotor dan sejenisnya. Jadi, beneran aman dibaca! Terdapat beberapa judul lagu yang sangat mantap jiwa untuk didengarkan dan diresapi. Jadi, bisa buat nambah playlist kalian nih hehe. Terlepas dari semua itu, ada beberapa hal yang agaknya kurang berkenan di hati saya, diantaranya adalah; Kelemahan Saya merasa plot agak lambat di tengah-tengah. Timpang sama awalan yang menggebu-gebu dan ngalir lancar. Bagian-bagian akhir beda lagi. Menurut saya, agak buru-buru dan terlalu banyak "kebetulan". Saya agak terganggu dengan kemunculan special part setelah kata "TAMAT". Bila masih di wattpad, mungkin ini sah-sah saja, tapi kalau sudah dalam versi cetak, menurut saya lebih baik tidak ada part tambahan setelah cerita dianggap selesai. Karena kehadiran spesial part malah bikin pembaca nuntut buat adanya sequel. Dan adanya sequel ini kadang juga bikin pembaca melupakan tokoh utamanya karena kehadiran tokoh baru. Tapi, semua kembali ke penulis dan penerbitnya juga sih, ya? Over all, novel Just Be Mine karya Pit Sansi ini sangat layak dinikmati. Beberapa chapter sungguh membuat saya sangat terkesan. Entah bagaimana penulis mampu menghadirkan cerita seperti ini yang menurut saya hidup. Nggak heran, kalo di goodreads novel ini mampu meraup rating 4 bintang. Sekali lagi, saya mohon maaf karena sangat nggak teratur dan terkesan ngaret banget buat update blog ini. Percayalah, saya sedang berjuang mati-matian untuk mempersiapkan masa depan, bukan nikah loh ini astaga. Oiya, penilaian bersifat objektif dan SAMA SEKALI tidak memiliki niatan untuk menjatuhkan atau membandingkan penulis. Terima kasih sudah membaca. Silahkan tinggalkan jejak dengan membubuhkan komentar sebagai penyemangat saya untuk menuliskan review-review terbaru. BONUS; TIPS & TRIK PDKT ♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡ Tips 1 "Biasanya kalo cewek lagi ngambek itu berarti dia mau dimanja! Kalo dia marah sama lo bukan berarti dia nggak suka, tapi dia butuh diperhatiin!" [page 34] Tips 2 "Kalo sikap dia masih dingin sama lo, jangan nyerah! Itu artinya dia mau lo kerja lebih keras buat cari perhatian dia! Jadi cowok jangan gampang patah semangat! Tunjukin kalo lo sungguh-sungguh!" [page 34] Tips 3 "Kalo target sulit didekati, coba mulai dekati orang yang paling dia sayang dulu! Kalo lo udah bisa narik perhatian atau bahkan akrab sama orang yang disayang si target, biasanya lebih mudah buat narik perhatian doi." [page 189] Tips 4 "Kalo ada kesempatan, coba, deh, lo utarain langsung perasaan lo ke dia. Biar dia peka. Karena biasanya cewek harus dikasih pernyataan dulu biar bisa peka." [page 200] BONUS; TOP 10 QUOTES ♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡ "Aku mulai penasaran dengan semua hal yang berkaitan denganmu." [page 49] "Terlalu lama merindu, membuatku lemah dalam menghitung waktu." [page 50] "Seberapa keras pun kau mengelak telah jatuh cinta, ingatlah bahwa debaran jantungmu tidak pernah berdusta." [page 75] "Yakinkan aku, hingga aku berani mengatakan debaran ini benar karena cinta." [page 88] "Seiring berjalannya waktu, perasaan orang bisa aja berubah. Yang sebelumnya ada rasa suka, bisa jadi perasaan itu udah nggak ada setahun kemudian," [page 99] "Sesuatu yang awalnya dirasa tidak bernilai, baru akan disadari sangat berharga ketika adanya kompetisi." [page 121] "Lo nggak curiga kenapa dia nggak pernah ngabarin lo begitu lamanya? Nggak pernah tanya kenapa sikapnya ke lo berubah total sekarang? Gue juga cowok! Kalo gue jadi dia, gue nggak akan pernah sia-siain cewek yang gue cintai! Gue nggak akan pernah nyakitin dia! Gue akan ngabarin dia setiap saat. Dan, gue pastiin nggak ada satu pesan pun darinya yang gue abaikan!" [page 136] "Gue harap langit cerah malam ini. Biar gue tahu, kalo lo nggak lupa senyum hari ini." [page 2018] "Katanya, orang yang potong rambut sehabis putus cinta itu biar cepet move on. Tapi, aku beda. Aku potong rambut biar mantanku jatuh cinta lagi sama aku dan mau diajak balikan." [page 229] "Tolong bilang sama temen lo, nggak usah khawatir. Gue nggak akan lapor ke polisi walaupun dia udah nyuri hati gue tanpa izin." [page 257] - Salah satu jenis buku fiksi yang dapat diresensi adalah novel. Resensi merupakan sebuah cara yang dapat dilakukan dalam mengkritisi sebuah buku. Mengkritisi di sini lebih diartikan dengan memberikan ulasan tentang kesan seseorang setelah membacanya. Dilansir dari buku Membuat Resensi oleh Haryanto 20082, meresensi buku secara sederhana adalah mempertimbangkan dan mengupas buku untuk memperlihatkan kepada pembaca baik buruknya, kelebihan, dan kelemahan, dan pantas tidaknya buku itu. Meresensi buku dapat dilakukan pada buku fiksi dan non fiksi. Salah satu buku fiksi yang dapat diresensi adalah novel. Meresensi sebuah novel dapat dilakukan dalam bentuk ulasan pembahasan yang meliputi kelebihan dan kekuranganya secara objektif dan seimbang. Resensi novel harus sampai kepada kesimpulan tentang kualitas karya yang dibahas. Kesimpulan tentang kualitas novel inilah yang nanti menjadi pertimbangan pembaca. Pembaca akan menentukan layak atau tidaknya sebuah novel untuk dibaca dirinya maupun kalangan tertentu. Contoh Resensi Novel Resensi novel minimal harus melingkupi beberapa hal, yaitu judul resensi, nama penulis resensi, identitas buku, ringkasan cerita sinopsis, unsur intrinsik & ekstrinsik, kelebihan & kekurangan, kesimpulan, dan saran. Sebuah resensi novel harus melingkupi beberapa hal di atas, namun penulis memiliki kebebasan penyusunan sehingga dapat menyajikannya dalam bentuk berbeda. Meskipun demikian, penulis resensi novel tetap harus menekankan kepada kelebihan dan kekurangan sampai dengan kesimpulan serta dipertegas pada bagian saran. Dikutip dari buku Bahasa Indonesia 3 oleh Sri Sutarni dan Sukardi 200895 adapun contoh resensi dari sebuah novel bertajuk Gita Cinta dari SMA karya Eddy D. Iskandar sebagai berikut Judul Gita Cinta dari SMAPengarang Eddy D. IskandarPenerbitan Gaya Favorit PressTahun 1978Novel pertama karya Eddy D. Iskandar berjudul Gita Cinta dari SMA termasuk karya yang disusun dengan hati-hati. Kisah ringkas dengan plot pendek dan sederhana ini telah mampu memikat pembaca. Novel konvensional, teratur, dan rapi ini mengisahkan kegagalan cinta pemuda bernama Galih dengan Ratna teman baru di kelasnya. Kisah cinta mereka ditentang orang tua karena prasangka kesukuan. Berbeda dengan novel-novel Eddy selanjutnya yang lebih pop, nyentrik, dan semau gue, Gita mampu menggoreskan kesan mendalam bagi pembaca karena lebih mengutamakan kelembutan dan kehalusan perasaan. Pengolahan adegan-adegan percintaan antarremaja SMA ditampilkan secara realis, lembut, dan tidak cengeng meskipun harus mengalami kegagalan. Banyak hal positif dalam novel ini bisa dipelajari siswa SMA karena mengisahkan rutinitas anak-anak SMA yang jalan hidupnya tertib, rajin sekolah, menghormati guru, saling menolong, dan penuh pengertian antarteman. Novel yang lebih disukai pembaca remaja perempuan atau disebut novel feminin ini tidak lagi muncul dari karya Eddy berikutnya yang lebih keras, bebas, dan jauh dari warna kelembutan. Cara Membuat Resensi Novel Membuat resensi novel dengan jenis buku lainnya tidak memiliki perbedaan yang jauh. Dikutip dari buku Cara Efektif Meresensi Buku oleh Dian Santini dan Amelia Muna Nst, langkah-langkah praktis yang dapat dilakukan untuk membuat sebuah resensi dari sebuah novel sebagai berikut 1. Melakukan penjajakan atau pengenalan buku yang diresensi, meliputi Tema buku yang diresensi, serta deskripsi buku. Siapa penerbit yang menerbitkan buku itu, kapan dan di mana diterbitkan, tebal jumlah bab dan halaman format hingga harga. Siapa pengarangnya nama, latar belakang pendidikan, reputasi dan presentasi buku atau karya apa saja yang ditulis sampai alasan mengapa ia menulis buku itu. Penggolongan/bidang kajian buku seperti sastra. 2. Membaca buku yang akan diresensi secara menyeluruh, cermat, dan teliti. Peta permasalahan dalam buku itu perlu dipahami dengan tepat dan Menandai bagian-bagian buku yang memerlukan perhatian khusus dan menentukan bagian-bagian yang akan dikutip sebagai data Membuat sinopsis atau intisari dari buku yang akan Menentukan sikap atau penilaian terhadap hal-hal berikut ini Organisasi atau kerangka penulisan; bagaimana hubungan antar bagian satu dengan lainnya, bagaimana sistematika, dan dinamikanya. Isi pernyataan; bagaimana bobot idenya, seberapa kuat analisanya, bagimana kelengkapan penyajian datanya, dan bagimana kreativitas pemikirannya. Bahasa; bagaimana ejaan yang disempurnakan diterapkan, bagaimana penggunaan kalimat dan ketepatan pilihan kata di dalamnya, terutama untuk buku-buku ilmiah. Aspek teknik; bagaimana tata letak, bagaimana tata wajah, bagaimana kerapian dan kebersihan, dan kualitas cetakannya apakah ada banyak salah cetak. Sebelum melakukan penilaian, alangkah baiknya jika terlebih dahulu dibuat semacam garis besar putline dari resensi itu. Outline ini akan sangat membantu kita ketika menulis. 6. Mengoreksi dan merevisi hasil resensi dengan menggunakan dasar-dasar dan kriteria-kriteria yang telah kita tentukan juga Pengertian Resensi dan Sinopsis serta Perbedaannya Apa Itu Sinopsis, Contohnya & Cara Menulis yang Menarik Perhatian Apa Itu Resensi Novel? Apa Saja Tujuan Penulisan Resensi Novel? - Pendidikan Kontributor Syamsul Dwi MaarifPenulis Syamsul Dwi MaarifEditor Dhita Koesno

resensi novel jakarta bandung jogja