🌚 Tahap Akhir Dalam Pembuatan Piring Lidi Yaitu

12Tahap Penyusunan Salah satu tahap yang menentukan dalam pembuatan kontrak from COM MISC at Andalas University Teknikyang dipakai untuk untuk membuat kerajinan piring lidi (Ingke) yaitu. answer choices . makrame. mengukir. merajut. menenun. menganyam Berikut merupakan prinsip nilai keindahan dalam pembuatan kerajinan, kecuali.. answer choices Tahap awal membuat kerajinan tangan,yaitu . answer choices . menyiapkan alat. AJIBARANG- Di Awal bulan pada penghujung Akhir Tahun ini, Pandemi Covid-19 yang sedang menuju new normal ini, Bagian Diklat dan PSDM RSUD Ajibarang mengadakan pertemuan tatap muka. Tidak terasa pelatihan "In House Training Service Excellent" sudah memasuki Gelombang yang ke-5 atau periode terakhir.. Rangkaian pelatihan ini merupakan tujuan pelatihan ini target dari peserta yang Tahapanyaitu sebagai berikut : Manfaat tahap evaluasi pada pembuatan kerajinan adalah? Bahan yang digunakan adalah sendal, kain perca dan lem kuning. Pada tahap ini akan dilaksanakan evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan. Pembuatan karya dapat dilakukan dengan mengacu pada sketsa yang telah dibuat sebelumnya dan dengan menggunakan alat serta Tahapakhir dari pembuatan cerita bergambar yaitu? menentukan tema mewarnai gambar membuat sketsa menentukan tokoh Semua jawaban benar Jawaban yang benar adalah: B. mewarnai gambar. Dilansir dari Ensiklopedia, tahap akhir dari pembuatan cerita bergambar yaitu mewarnai gambar. Pembahasan dan Penjelasan Menurut saya jawaban A. menentukan tema adalah jawaban yang kurang tepat, karena sudah 2605.2019 Wirausaha Sekolah Menengah Pertama terjawab Tahap inti dari kegiatan piring lidi yaitu.. A. Survei pasar B. Persiapan bahan baku C. Penentuan mitra usaha D. Perbaikan mutu produk E. Pembuatan produk Jawaban 1.4 /5 5 michele8793 1.b.persiapan bahan baku. Dilansirdari Encyclopedia Britannica, tahap akhir dari pembuatan cerita bergambar yaitu mewarnai gambar. Facebook Twitter LinkedIn Tumblr Pinterest Reddit VKontakte Share via Email Print Leave a Reply Cancel reply Kebebasanberekspresi dalam seni murni sangat diutamakan. Yang tergolong dalam seni murni yaitu: seni lukis, seni patung, seni grafis dan sebagian seni kerajinan. Seni Terapan atau seni pakai (applied art) adalah karya seni rupa yang dibuat untuk memenuhi kebutuhan praktis. Contoh seni terapan yaitu:arsitektur, poster, keramik, baju, sepatu Bahanbaku yang digunakan kerajinan tangan ini adalah lidi kelapa sawit, sementara untuk peralatan yang digunakan, seperti yang telah disebutkan pada poin sebelumnya. Selanjutnya adalah membuat tahap dasar : 1. Mengukur/ memilih jumlah dan ukuran lidi. Mengukur panjang lidi yaitu min-85 cm dari ujung ke pangkal lidi, jumlah 96 lidi, kemudian 96 RZx3zar. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Karya seni terapan merupakan hal dasar dalam kehidupan kita, dan kitapun selalu menggunakannya dalam segala aspek, baik itu dalam kehidupan sosial, masyarakat, dan kehidupan ekonomi. Seni terapan itu sebenarnya penunjang kehidupan, yang bisa mempengaruhi pola hidup masyarakat. Piring lidi yang begitu khas dengan anyamannya dan membuat kami tertarik untuk lebih mempelajari serta mengetahui hal-hal apa saja yang perlu diperhatikan dalam membuat piring lidi. Keunikannya terletak pada ukuran. Biasanya yang dibuat masyarakat-masyarakat atau pengrajin anyaman dalam membuat piring lidi itu berukuran kecil dan hanya digunakan di rumah-rumah makan. Tetapi yang masyarakat Kampung disini buat lumayan besar. Hal itulah yang membuat kami tertarik dan antusias akan piring lidi. Jika piring lidi ini dibuat dalam bentuk dan variasi yang banyak, pasti akan lebih terkenal dan bisa mengangkat nama daerah di Indonesia ke ranah Internasional khususnya dan umumnya untuk bangsa Indonesia sendiri. B. Rumusan Masalah Dari latar belakang di atas maka yang menajdi rumusan masalah dalam makalah ini yaitu 1. Apa definisi dari piring lidi? 2. Bagaimana sejarah awal mula adanya piring lidi? 3. Bagaimana cara pembuatan piring lidi? C. Tujuan Penulisan Sama halnya dengan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penulisan makalah ini yaitu 1. Untuk mengetahui definisi dari piring lidi. 2. Untuk mengetahui sejarah awal mula adanya piring lidi. 3. Untuk mengetahui cara pembuatan piring lidi. BAB II PEMBAHASAN A. Definisi Piring Lidi Seni rupa terapan adalah hasil karya seni rupa yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari dan mempunyai fungsi atau manfaat. Fungsi karya seni rupa dapat dibedakan menjadi dua, yaitu fungsi estetis dan fungsi praktis. Fungsi estetis adalah untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia tentang rasa keindahan. Misalnya lukisan, patung, dan benda hias. Fungsi praktis adalah untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia akan benda pakai. Misalnya vas bunga, kursi ukir, dan bingkai foto. Piring lidi adalah salah satu karya seni terapan berupa anyaman. Anyaman yang satu ini berbeda dengan anyaman yang lain. Biasanya anyaman terbuat dari rotan, tetapi itu terbuat dari lidi aren. Lidi aren atau dalam Bahasa Sunda itu lidi kawung merupakan bahan yang elastis/lentur dan mudah untuk diatur atau dibuat pola. Kegunaan dari piring lidi ini yaitu untuk tempat makanan di rumah-rumah makan, bisa juga dipergunakan untuk hiasan ataupun pajangan, selain itupun bisa dipergunakan dalam prosesi-prosesi sakral seperti prosesi upacara-upacara adat di daerah-daerah yang masih kental dengan adat istiadatnya. B. Sejarah Awal Mula adanya Piring Lidi Pada tahun 1964 terjadi peristiwa bersejarah buat masyarakat Bali dan Banyuwangi Yaitu dengan meletusnya Gunung Agung, Dengan meletusnya gunung agung ini memberi dampak negatif juga berdampak positif. Dari segi negatif di mana debu abu vulkanik Gunung Agung yang hampir menyelimuti pulau Bali serta Jawa Timur Banyuwangi selama berhari bahkan berminggu minggu Dampak akibat letusan Gunung ini perekonomian tidak bisa berjalan dengan baik orang akan malas untuk keluar rumah untuk beraktifitas tiap harinya. Di desa Gintangan juga kena dampak nya di mana masyarakatnya di setiap rumah juga terganggu aktifitasnya, malas keluar rumah , ternaknya di taruh di kandang, cari makanan ternak juga susah rumput jadi kotor dan lain lain sebagainya. Hidup di pedesaan memang sangatlah enak dan di depan rumah pasti ada pohon kelapa, Pohon Kelapa Ini digunakan untuk hiasan semata, Karena rerumputan susah maka daun kelapa ini ini tiap sore daunnya diambil untuk bahan pangan ternak sebagai pengganti alternatif dari rumput. Selama pengambilan daun Kelapa ini juga untuk menghindari penumpukan abu Vulkanik yang menempel pada daun kelapa takut patah dan jatuh kena pekarangan rumah. Hari demi hari daun kelapa ini di serut untuk diambil daun dan meninggalkan lidi dan lidi ini digunakan untuk sapu korek juga di gunakan untuk bahan bakar memasak. Selama menunggu berhentinya abu vulkanik reda maka warga setempat berpikir bagaimana Lidi ini digunakan sebagai apa ya…..maka percobaan lidi ini dibuat anyaman sebisa mungkin dengan ditata dan dirapikan sedemikian rupa maka terbentuklah namanya Piring Lidi tapi waktu itu piringnya masih kasar dan bentuknya masih tidak rapi serta bulatnya tidak merata. Selama berhari-hari tiap harinya diperbaiki terus supaya lebih enak dipandang. Setelah 1 minggu jadi PIRING LIDI agak rapi maka banyak sekali warga di sekitar mulai mencoba untuk membuat piring dari lidi dulu dikerjakan secara berkelompok 1 kelompok ada 6 orang sambil ngerumpi. Setelah mereda abu vulkanik maka ibu-ibu yang sibuknya Cuma di rumah mau belajar buat piring yang bahannya dari Lidi. Ternyata kreatifitasnya membuahkan hasil yang positif. Jadi ada yang buat tiap hari untuk sekedar mencari kesibukan saja atau piring Lidi nya digunakan sebagai hiasan rumah. Sejalan perkembangan waktu maka Piring lidi ini mulai dikerjakan dan dikumpulkan oleh Pengepul BOS untuk dijual di luar desa atau kota. Lambat laut piring lidi ini mulai tahun 70 an mulai di kirim ke Bali di kirim 1 truk 1 bulan lagi pulang 1 truk tidak laku sama sekali karna masih ngetrands piring berbahan kaca. Jadi piring lidi nya hanya dijual di sekitar Banyuwangi saja. Sejalan dengan perkembangan waktu maka pada 80 an terjadi pertukaran pemuda antar kota waktu itu jarang sekali pelajar pemuda dari Jogja, Semarang, Jepara, Bandung, Tasikmalaya, Garut, dll. Pemuda dari jepara mengajarkan cara buat ukiran ke pemuda buat ukiran kayu, yang dari Jogja mengajarkan cara buat anyaman dari bambu besek yang dari Garut mengajarkan cara membuat lampu dari bambu, sedang pemuda dari desa kami mengajarkan cara buat Piring Lidi . dari pertukaran Ilmu ini maka di desa kami mengapdopsi berbagai macam kerajinan sampai sekarang . Pada tahun 90 an piring lidi mulai banyak dikenal di kalangan kota-kota besar disekitar Pulau Jawa juga Pulau Bali pun mulai tertarik dengan piring lidi dan pada tahun itu pula piring lidi mulai dikirim dalam sekala kecil sampai sekala besar, tapi waktu itu pakai sistem cara lama barang dikirim dulu kalau laku baru dibayar akibatnya dari modal Uang yang di gunakan untuk pembelian bahan Lidi jadi tersendat. Selama beberapa tahun perkembangan piring lidi tidak begitu pesat. Pada tahun 1997 terjadi Krisis moneter di mana krisis ini mematikan perekonomian seluruh indonesia . Dari krisis ini rupanya berdampak positif terutama pembelinya dari kalangan yang mempunyai usaha rumah makan, Lesehan, warung, atau pembisnis makanan yang menyajikan dengan piring alasannya Piring lidi harganya tidak naik karena produk lokal. Sehabis krisis moneter piring lidi banyak sekali dikirim ke Jakarta, Batam, Makasar,Surabaya, Jogja , Bandung, Bali, serta kota kota lainnya. Peminatnya naik menjadi 1000% . Waktu itu peminat paling banyak berasal dari Bali karena banyak sekali restoran yang mengadopsi Bentuk tradisional dan alami. C. Pembuatan Piring Lidi 1. Alat , Bahan dan cara Pembuatan Alat dan bahan yang digunakan yaitu lidi aren atau lidi kawung, pola dari kayu, pisau raut, luju, gunting, gergaji, paku, meteran, dan kursi sudut. Lidi aren atau lidi kawung sebelum dipergunakan untuk menganyam, harus direndam terlebih dahulu kemudian di kerik/ dikupas sehingga menghasilkan lidi yang mulus. Untuk pembuatan 1 piring lidi dibutuhkan 70 helai lidi aren atau kawung. Proses pembuatannya yaitu a. Lidi-lidi yang sudah dikerik kemudian dipisahkan 10 helai b. Setelah itu lidi aren yang telah dipisahkan 10 helai dibuat melingkar sesuai dengan pola lingkaran yang sudah ada c. Kemudian 2 lidi 2 lidi dipisahkan dan diikat menggunakan tali d. Rapihkan anyaman yang dibuat dari 2 lidi-lidi itu, bertujuan agar hasil anyaman sejajar e. Jangan lupa untuk selalu mengikuti pola, agar sesuai dengan apa yang diinginkan f. Setelah terbentuk satu lingkaran atau pola awal kemudian tali itu diputar atau dikepangkan kemudian diikat g. Pola awal yang sudah terbentuk dan sisa dari lidi-lidinya itu dilenturkan dengan tujuan untuk mempermudah proses penganyaman selanjutnya h. Dipengkorkan agar menghasilkan variasi yang lebih menarik i. Setelah terbentuk anyaman, jangan lupa rapihkan menggunakan palu j. Potong ujung-ujung lidi aren agar rapih. 2. Tinjauan Keunikan Yang kami lihat dari piring lidi yang dibuat oleh masyarakat keunikannya yaitu dari ukurannya yang beragam. Mereka membuat berbagai ukuran, dari mulai yang berdiameter 30 cm sampai 75 cm. Dan dalam proses pembuatannya pun unik, karena dalam membuatnya kita harus berputar mengelilingi anyaman yang sedang dibuat, tujuannya yaitu untuk menghasilkan anyaman yang rapih dan bagus. Perkiraan kebutuhan bahan untuk 1 piring lidi membutuhkan setidak nya 80 biji lidi muda. Apa saja yang harus diperhatikan sebelum berlaith membuat piring lidi Gambar Pola Pembuatan Awal Piring Lidi 1. Lidi yang digunakan biasanya lidi yang masih basah 2. Dianyam mulai dari bagian tengah dengan membentuk pola tertentu yang berbentuk lingkaran 3. Sesuai dengan ukuran yang diinginkan, lidi diselipkan pada ujung lingkaran supaya terbentuk seperti piring. 4. Jika piring berdiameter besar biasanya terjadi penyambungan lidi dengan cara ditindih berdasarkan pola anyaman yang dibuat. 5. Finishing, dengan diplitur, cat, ataupun proses melamik. Gambar Piring Lidi yang Sudah Jadi BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Kami dapat menarik kesimpulan dari hasil pembelajaran ini, ternyata karya seni terapan dapat dipergunakan sebagai alat rumah tangga sehari-hari atau di rumah-rumah makan. Contohnya piring lidi yang kita observasi. Piring lidi memiliki nilai estetika tersendiri sehingga dapat diterima di masyarakat banyak. B. Saran Sebaiknya piring lidi ini lebih dijadikan komoditas utama produk karya seni terapan, agar nantinya daerah-daerah pengrajin anyaman piring lidi di Indonesia dapat dikenal karena kekreatifannya dalam membuat suatu karya seni terapan. DAFTAR PUSTAKA KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke-hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat rahmat dan karunia Nyalah, makalah ini dapat terselesaikan dengan baik tepat pada waktunya. Makalah ini berisi tentang pembuatan piring lidi dari mulai sejarah awal adanya pring lidi sampai cara pembuatannya, sehingga makalah ini pun kami beri judul “Pembuatan Piring Lidi”. Walaupun dalam penyelesaian makalah ini banyak mengalami kesulitan terutama disebabkan oleh kurangnya ilmu pengetahuan yang menunjang. Namun, berkat bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak, akhirnya makalah ini dapat terselesaikan dengan baik. Makalah ini mungkin masih jauh dari kata sempurna, dengan masih banyaknya kekurangan dalam makalah ini, kami sangat membutuhkan kritik dan saran dari pembaca pada umumnya, dan harapan kami kedepan supaya makalah ini dan berikutnya dapat lebih baik lagi dan berguna bagi kita semua. Banjarsari, Maret 2018 Penulis DAFTAR ISI KATA PENGANTAR .................................................................................. i DAFTAR ISI.................................................................................................. ii DAFTAR GAMBAR .................................................................................... iii BAB I PENDAHULUAN.............................................................................. 1 A. Latar Belakang .................................................................................. 1 B. Rumusan Masalah ............................................................................. 1 C. Tujuan Penulisan................................................................................. 1 BAB II PEMBAHASAN .............................................................................. 2 A. Definisi Piring Lidi............................................................................. 2 B. Sejarah Awal Mula adanya Piring Lidi ............................................. 2 C. Pembuatan Piring Lidi ....................................................................... 4 BAB III PENUTUP ...................................................................................... 7 A. Kesimpulan......................................................................................... 7 B. Saran .................................................................................................. 7 DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 8 DAFTAR GAMBAR Gambar Pola Awal Pembuatan Piring Lidi ............................................... 5 Gambar Piring Lidi yang Sudah Jadi......................................................... 6

tahap akhir dalam pembuatan piring lidi yaitu